Saya masih ingat di penghujung era tahun 70an, masa SD di Sebuah Kota kecil di Riau sana, terlihat nyata perbedaan kehidupan antara keluarga biasa dengan keluarga yang bekerja di perusahaan minyak, baik lokal seperti Pertamina maupun penguasa masa itu CALTEX.

Dalam hal memperoleh pendidikan salah satunya, keluarga minyak bisa sekolah di sekolah yang bagus kualitasnya, baik disekolah negeri yang dibiayai minyak maupun sekolah swasta yang didirikan perusahan minyak. Ssementara anak anak dari keluarga biasa, cukup puas menikmati pendidikan disekolah yang pada masa itu sangat sederhana dan banyak memiliki keterbatasan (masih ada masa itu sekolah berdinding kayu kasar, dan berlantai tanah).

Saya ingat betul, karena keinginan Amak (ibu bahas Minang) yang kuat, maka saya bisa sekolah di Sebuah SD yg sangat baik di kota kami. Saya berhasil masuk SD Negeri Labourhousing (laborhoseng kata penduduk tempatan).

Masih teringat sampai saat ini, teman-teman saya dari keluarga minyak memakai Tas President ke sekolah dengan diatar bus atau Becak, sementara kami berjalan kaki.
Masih teringat, dari keinginan saya yang kuat untuk memiliki Tas President, saya belajar giat dan bersaing dengan anak seorang bidan ternama dan berhasil jadi juara umum di sekolah, dan berbonus sebuah Tas President yang sampai sekarang masih disimpan oleh Amak.

Tahun 80-an akhir, dengan keinginan yang kuat, saya menyeberangi selat sunda menuju Jakarta berdua dengan saudara yang umur juga masih belasan, dan saya berhasil masuk di SMA Negeri terbaik di Jakarta, nyaris hanya modal keinginan karena saya mau tamatkan SMA di Jakarta biar mudah masuk Universitas Negeri Terbaik di Jawa (masa itu peluang anak daerah Kuliah di PTN terbaik di jawa masih cukup kecil)

Dengan keinginan yang kuat saya berhasil melewati masa muda yg beresiko di Ibukota Jakarta masa itu (masa 89/90), dengan teman-teman yang memiliki fasilitas berjibun dan anak-anak muda terkenal masa itu. Keterampilan yang saya miliki dibidang Komputer, padahal tidak memiliki komputer, hanya berdasarkan keinginan saya yang kuat untuk belajar dan hubungan baik dengan penjaga Lab Komputer sekolah.

Menjadi orang asing di Surabaya, apalagi di kampus yang tidak pernah terbayangkan (kaget sekali lihat Perguruan tinggi di tengah sawah), adalah karena keinginan saya yg kuat untuk bisa sekolah di sekoah Teknik dan HARUS Negeri dan lagi HARUS ELektro!

Keinginan yg kuat membuat saya meninggalkan Undangan IPB waktu lulus SMA, dan bersaing UMPTN Memilih Elektro di PT Terbaik di Bandung, yang akhirnya terpental hanya masuk pilihan kedua pada tahun 90’an. Karena keinginan saya yang kuat jugalah saya putuskan tidak mau kuliah dan prepare UMTN tahun berikutnya, dan terlemparlah saya dipilihan Utama Teknik Elektro di Institut Teeknologi Sepeuluh Nopember (ITS) Surabaya.

Keinginan saya yg kuat untuk membiayai sekolah sendiri, dan keinginan yang kuat untuk tetap bisa bergaul, mengantarkan saya untuk memiliki uang lebih dibanding teman semasa kuliah dari hasil menjalankan usaha atau berbisnis. Karena keingina yang kuat punya uang sendiri ini, membuat terpaksa jadi kelompok Jurasik di Telekomunikasi Elektro dan keinginan yang kuat ini juga yang akhirnya membuat saya berani tidak memilih Perusahaan Telekomunikasi Seluler yang sedang Booming masa itu sebagai tempat bekerja dan lebih memilih jalur Pengusaha sebagai pilihan hidup.

Dari perjalanan hidup yang saya lalui, saya sangat berkeyakinan, bahwa 90% keberhasilan sudah bisa kita raih jika kita memiliki keinginan yang kuat. Mencari passion, mendapatkan alasan yang kuat, untuk mendorong kita berhasil mencapai apa yang ingin kita raih. Keinginan Kuat jadi kunci untuk memperoleh apapun yang kita idam idamkan dalam perjalan hidup.

Dalam dunia wirausaha, dimana kegagalan, kesulitan, kepedihan dan segala berita buruk DENGAN PASTI AKAN SELALU DATANG, sementara Segala Peluang, Semua kesempatan, HANYA MELINTAS LEWAT, maka Keinginan yang besar, keingian yang teguh untuk berhasil, mejadi Pondasi Yang kokoh agar kita tidak mudah menyerah dan mengeluh terhadap apapun yang datang menghampiri, serta bisa bergerak lincah menyambar apapun peluang yang melintas.

Jadi kawan, pupuk dan kuatkan lah keinginan untuk berhasil jadi pengusaha, mantap kan diri, bahwa kita pasti akan berhasil dengan jalan yang sudah diambil, saya yakin 90% dari anda semua, akan menjadi “keluarga minyak” yang berbahagia dan berhasil dimasa depan…HANYA BERMODAL KEINGINAN YANG KUAT!!

Selamat berjuang di Semester kedua 2011, smoga bisnis semua semakin baik dan cita-cita semakin mendekati kenyataan

Notes :
Tulisan ini berasal dari email saya ke milis Tangan Diatas Surabaya, dalam rangka menyambut semester kedua di 2011 dengan kondisi bisnis yang makin berat akibat kondisi ekonomi dunia pada masa itu

1 KOMENTAR

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here