“…. Kenapa yang enak enak dan asyi asyik, itu yang dilaranggggg……… “
Itu penggalan lagu Melayu Bang Haji Rhoma, yang tetap enak di dengar, walau generasi telah berganti ganti. Dan merupakan fakta di kehidupan ini (terutama yang memiliki Agama/Keyakinan) bahwa melakukan hal hal yang diluar norma agama jauh lebih mudah dan enak dibanding dengan lurus mengerjakan apa yang diharuskan dan dilarang.
Salah satunya Hutang terutama Hutang-Riba adalah sesuatu yang enak, nikmat dan mudah didapatkan. Hanya butuh isi beberapa aplikasi, keterangan sana sini (kadang malah data yang tidak benar), dana jutaan bahkan ratusan juta siap digunakan.
“…. itu lah perangkap setan,… umpannyaaaaa, adalah bermacam-macam kenikmatannnnnn………”
Kebanyakan dari kenikmatan Hutang itu, salah-salah menggunakan, salah-salah dalam berencana, ternyata sudah menyiapkan perangkap yang membuat kita “diperbudak” selamanya…..
Memang tidak semua Hutang menjadi beban, jika hutang bisa dikelola dgn baik, direncanakan penggunaannya dengan terukur, maka bisa menjadi Kenikmatan yang luar biasa. Tapi pengelola hutang jenis ini, sangat sedikit dan
dibutuhkan jam terbang yang tinggi serta sudah teruji dalam usaha.
Disisi lain sebagai ummat beragama (muslim) Hutang yang mengandung unsur Riba, bagaimanapun Nikmat dan mudah nya, tetap lah HARAM!!