Judul diatas persis saya ucapkan sewaktu bertandang ke NTB dibulan April 2011 disaat berkumpul dan silaturahmi dengan partner bisnis disana yang kebetulan sudah lama tidak dilakukan.
Pada saat itu sebagian besar mengeluh sepi dan landai-nya omset dan penghasilan dibisnis mereka dan makin banyaknya pesaing-pesaing baru yang muncul (kebanyakan berbisnis di IT), dan maraknya perang discount belakangan ini. Malah diatara pemain baru yang masuk tersebut banyak yang merupakan pemain besar yang berasal dari kota besar di Jawa seperti Surabaya dan Jakarta. Para pendatang itu datang dengan segala kekuatan dan kemampuannya, mengambil semua peluang yang ada, dan membuat pengusaha yang sudah lama mengembangkan pasar di NTB makin tertatih tatih.
Dari apa yang disampaikan saya menyimpulkan, bahwa ternyata kawan pengusaha ini punya anggapan bahwa dalam berbisnis peluang akan mendatangi mereka, dan saat ini Peluang itu jarang datang nya, yang ada adalah kesulitan demi kesulitan. Sebuah pandangan yang hampir menghinggapi semua pengusaha terutama yang pernah atau sedang mengalami bisnis yang sedang tumbuh: “Peluang dan Nasib Baik pasti akan datang, dan badai pasti berlalu”
Pandangan yang menjebak pengusaha dan akhirnya tidak siap pada saat kesulitan demi kesulitan datang, badai demi badai menghantam.
Semestinya sebagai pengusaha kita harus memahami bahwa Peluang Hanya Melintas dan kesulitan-lah yg pasti datang.
Orang-oranng yg punya pikiran terbuka dan cekatan lah yg bisa menjemput dan menggapai peluang yg melintas tersebut. Jika hanya melihat peluang melintas maka tidak pernah akan tahu bahwa itu adalah peluang!
Untuk mencontohkan saat itu, saya buka koran dan saya baca sebuah berita, Lapangan Terbang Internasional Lombok tengah sedang dikerjakan. Saya tanya apa yg anda pahami dari berita tersebut?
Semua Partner bisnis tersebut hanya menjawab dan bercerita kembali dan yang mereka sampaikan tidak lebih “hanya sebagai sebuah berita”, sekedar mengulang apa yang diberitakan oleh koran tersebut.
Saya katakan, itulah dia peluang yg melintas, tapi karena kebiasaan menganggap peluang itu datang maka tidak disadari bahwa ada peluang besar yg melintas. Kebiasaan menunggu di toko/showroom, bagi brosur dan pasang iklan, itu hanya menunggu peluang datang!
Dari berita lapangan terbang dibangun itu semestinya sudah menangkap peluang yang besar dibidang IT.
Berapa banyak Komputer nanti yg dibutuhkan disana?
Berapa banyak jaringan yg akan dipasang?
Agen-agen perjalanan pasti akan tumbuh
Semua butuh komputer
dan … Berapa banyak penginapan dan hotel akan dibangun dilombok tengah. Semua butuh komputer; restoran, warnet, area hostspot, dan lain sebagai nya.
So… Ini peluang yg besar, .. Peluang yg hanya bisa diambil oleh orang yg mau menggapainya.
Jadi marilah tanamkan sebagai Pengusaha, bahwa keberhasilan hanya akan digapai oleh orang orang yang bisa menangkap setiap peluang yang melintas, dan… siap menghadapai segala badai dan cobaan yang akan mendatangi.